LENSABANTEN.COM, JAKARTA — Organisasi perusahaan pers Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) memiliki tanggung jawab dan harus mengambil peran dalam pembangunan ekosistem kedaulatan pangan atau food sovereignty secara nasional. Peran tersebut dilakukan melalui produk pemberitaan yang mendorong produktivitas pangan, keragaman pangan dan mitigasi rawan pangan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa usai menghadiri “Peluncuran Program-Program dengan Brand Bukapangan” yang diselenggarakan Lembaga Amil Zakat Yayasan Wakaf Djalaludin Pane (LAZ YWDP), di Bale Nusa, kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu siang 25 Januari 2023, kemarin.
“Melalui produk pemberitaan, media siber dapat menanamkan kesadaran mengenai hal itu (kedaulatan pangan) di tengah masyarakat kita, memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk melakukan berbagai terobosan dalam hal penyediaan pangan yang berkualitas tinggi bagi masyarakat dengan harga terjangkau,” ujar Teguh Santosa.
Baca Juga: Aksi Sosial JMSI dan SMAN 18 Garut Dapat Pujian Komandan Pasukan Marinir
Dalam kegiatan itu, Teguh yang juga merupakan pendiri majalah dan portal berita Farah.id menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU dengan pihak LAZ YWDP yang diwakili Presiden Direktur LAZ YWDP Mirah Hartika.
Penandatanganan MoU disaksikan Ketua Dewan Pembina LAZ YWDP Bukapangan, Debby FL Pane, dan Pembina LAZ YWDP Herludiansyah Pane, perwakilan Kementerian Agama RI, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta sejumlah mitra kolaborator LAZ YWDP Bukapangan.
“Literasi kedaulatan pangan di tengah masyarakat juga dibutuhkan dalam rangka membangun generasi penerus bangsa yang sehat dan memiliki kecerdasan. Karena arti penting itulah, Farah.id mendukung program Bukapangan ini,” kata Teguh Santosa lagi.
Baca Juga: UAS Resmikan Rumah Tahfidz Pengurus JMSI
Dia secara khusus menggarisbawahi satu persoalan yang saat ini tengah dihadapi Indonesia, yakni stunting, yang terkait erat dengan isu ketahanan dan kedaulatan pangan. Stunting secara awam dimaknai sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi di masa-masa awal pertumbuhan.
“Petaka stunting ini harus kita hadapi bersama dari hulu ke hilir. Media massa mengambil peran dalam menyebarkan literasi arti penting ekosistem kedaulatan pangan, agar menjadi pemahaman semua stake holders bangsa,” demikian Teguh Santosa.
Sementara Presdir LAZ YWDP, Mirah Hartika, mengatakan, pihaknya melihat salah satu upaya mendorong percepatan dampak serta melipatgandakan semangat kebaikan yang diusung lewat program Bukapangan adalah dengan membangun kolaborasi bersama berbagai pihak, termasuk media massa.
Baca Juga: PT Bank Artha Graha Internasional Tbk dan JMSI Tandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama Kemitraan Media Siber
“Dengan mengedepankan konsep pentahelix, kami berupaya untuk bisa dibersamai oleh pihak-pihak yang selama ini telah mendorong perubahan sosial di tengah masyarakat,” kata Mirah Hartika. ***
Artikel Terkait
JMSI Siap Bekerjasama Sukseskan Pemilu 2024 Berantas Hoaks
Hari Pajak Nasional, JMSI Banten Bareng UMN Gelar Pelatihan Pengisian SPT Pajak Tahunan
Rapimnas JMSI, Erick Thohir: Media Siber Harus Ikut Jaga Demokrasi
Ketua Umum JMSI Ziarahi Tokoh Pers Saksi Proklamasi
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk dan JMSI Tandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama Kemitraan Media Siber